Rabu, 14 Maret 2018

Menghitung Laju Inflasi dengan berbagai Indeks Harga:

inflasi secara umum dapat didefinisikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus. adapun untuk mrnghitung laju inflasi dapat menggunakan berbagai harga indeks atau cara berikut. a) Agregatif Sederhana. Indeks harga agregatif sederhana ( IHA ) dapat dihitung dengan jumlah dari harga tahun tertentu ( Pn ) dibagi dengan jumlah harga tahun dasar ( Po ) dikalikan dengan 100%. Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak ditimbang (simple agregative methode) dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau agregative relative. sedangkan Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif tertimbang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan berikut ini. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana. Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai. Marilah kita simak pembahasannya masing-masing. 1) Angka indeks harga (price = P) Keterangan: IA = indeks harga yang tidak ditimbang Pn = harga yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Contoh: Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah: IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38% Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%. Metode Laspeyres Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo). Keterangan: IL = angka indeks Laspeyres Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qo = kuantitas pada tahun dasar Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di bawah ini. Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut. IL = 210.000/200.000 x 100 = 105% Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2004. 3) Metode Paasche Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn. IP = angka indeks Paasche Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode Paasche. Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut. IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04% Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun 2004. Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut. • Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar (over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn. • Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo. Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and Bowley. b) GNP deflator. GNP deflator dapat dihitung dengan jumlah dari hasil kali antara kuantitas tahun tertentu ( Qn ) dan harga tertentu ( Pn ) dibagi dengan jumlah hasil kali antara kuantitas tahun dasar ( Qo ) dan harga tahun dasar ( Po ) dikalikan dengan 100%. c) Indeks Harga Konsumen ( IHK ). Indeks harga konsumen ( IHK ) merupakan angka indeks yang menghitung harga dari setiap barang yang paling sering dibeli oleh konsumen. Untuk penghitungannya jumlah dari hasil kali antara harga tahun tertentu ( Pn ) dengan kuantitas harga tahun dasar ( Qo ) lalu dibagi dengan jumlah hasil kali antara harga tahun dasar ( Po ) dengan kuantitas harga tahun tertentu ( Qo ) lalu dikalikan dengan 100%. d) Indeks Harga Produsen. Indeks harga produsen ( IHP ) dihitung dengan cara dan rumus yang sama dengan IHK. Hanya saja, IHP mengukur tingkat harga diri dari setiap barang yang dibeli oleh produsen yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi, dan bahan pembantu. e) Upah Riil. Banyaknya barang dan jasa yang mampu dibeli oleh seorang pekerja dari pendapatannya disebut upah riil. Jadi, upah riil menunjukan tingkat daya beli masyarakat untuk mencukupi biaya hidup. Indeks upah riil dihitung dengan mendeflasikan upah nominal yang diterima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghitung Laju Inflasi dengan berbagai Indeks Harga:

inflasi secara umum dapat didefinisikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus. adapun untuk mrnghitung laju inflasi dapat men...